Latest News

Tuesday, September 3, 2013

Jagalah "Ground" Kelistrikan ISUZU Anda Tetap bersih

Mesin diesel tidak memerlukan pengapian untuk bekerja. Karena itu pula, sistem kelistrikan jadi lebih sederhana. Meski begitu, bukan berarti sistem kelistrikan mesin dibiarkan begitu saja. Malah harus diperhatikan lebih baik. Terutama untuk mesin-mesin yang sudah berumur dan pernah overhaul. Biasanya kabel-kabel kelistrikan jadi kacau.

Salah satu bagian kelistrikan yang harus diperhatikan (kebetulan jarang diperhatikan) adalah ground kelistrikan pada mesin. Biasanya "ground" pada mesin digunakan sebagai sistem kelistrikan untuk motor starter (dinamo starter) dan alternator (dinamo pengisian). Alat lain adalah "glow plug" atau busi pijar.
Ground pada kendaraan adalah penghantar yang meneruskan hubungan kelistrikan dari peranti pengguna atau penghasil kembali ke sumber atau penyimpan listrik. Dalam hal ini adalah aki atau baterai. Salah satu terminal aki, yaitu negatif langsung dihubungkan ke ground. Pada kendaraan, biasanya ada dua ground, satu ke bodi, satu lagi ke mesin.

Elektrolisis

Kalau ground berkarat atau longgar, kelancarannya mengalirkan arus listrik menjadi terganggu. Sebagian arus mencari materi lain yang bisa menghantarnya kembali ke aki. Dalam hal ini listrik mengalir melalui cairan atau coolant yang berada pada sistem pendingin mesin. Nah, listrik yang mengalir inilah yang menyebabkan coolant terurai unsur kimianya. Atau bisa pula mengalami proses yang disebut elektrolisis.
Elektrolisis menyebabkan daya tahan logam yang digunakan pada sistem pendingin berkurang atau menjadi tipis. Inilah yang menyebabkan radiator bocor. Berdasarkan penelitian para ahli kimia produsen bahan pendingin radiator, daya tahan elektrolisis lebih cepat dibandingkan dengan karat atau korosi yang membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Gangguan potensial lain yang terjadi akibat ground kurang baik, terutama pada sistem pendingin mesin diesel adalah kavitasi atau terbentuknya rongga udara (gelembung kecil) pada pendingin. Akibat dari rongga ini, kemampuan coolant menurunkan suhu mesin jadi tidak maksimal. Malah bisa menyebabkan mesin mengalami "hot spot" atau panas setempat yang selanjutnya merusak paking atau gasket. Disamping itu, juga menyebabkan terbentuknya endapan di permukaan sistem pendingin. Kalau sudah begini, dipastikan sistem tidak bisa bekerja dengan baik.
Jadi kalau ingin mencegah overheating atau panasnya terlalu tinggi, selain memelihara komponen sistem pendinginnya, termasuk coolant, ground kelistrikan juga harus diperhatikan

No comments:

Post a Comment