JAKARTA (DP) � PT Toyota Astra Motor (TAM) meluncurkan New Toyota Kijang Innova (2014), Senin (19/8) kemarin, di Jakarta. Seperti biasa, setiap keluar model peremajaan, kendaraan keluarga ini selalu mengundang keingintahuan publik. Dan kali ini Kijang Innova terbaru kembali membuat kontroversi.
Seakan sudah menjadi tradisi Toyota di Indonesia, setiap model yang mengalami perubahan versi sering kali hanya diimbuhi aksesori baru. Sesekali agar dianggap telah melakukan revisi besar, Toyota mengganti bentuk lampu depan, lampu belakang, bumper, atau hanya sekadar memasang grill baru. Dan atas perubahan tersebut, sudah pasti konsumen harus menebus dengan ongkos lebih mahal.
Kijang Innova 2014 kembali menjadi contoh betapa Toyota sangat malas mengubah bentuk dasar bodi, kendati sebuah model sudah cukup usia untuk diremajakan total. Tapi Toyota selalu punya jawaban untuk menangkis pertanyaan publik. �Bentuk ini mengikuti hasil riset terhadap konsumen,� begitulah Toyota berargumentasi.
Pertanyaannya, publik mana yang diriset Toyota? Sejauh ini komenter-komentar pembaca berita Innova di Dapurpacu.com, dan beberapa di media online lain, banyak yang mencibir hasil perubahan pada kendaraan 7-penumpang tersebut.
Bahkan seorang teman yang saya nilai sangat paham tentang desain kendaraan menyampaikan kritiknya kepada saya. �Siapa yang mendesain Innova? Kenapa bentuknya jadi seperti itu? Aneh sekali!� kata teman yang lama mengisi devisi perencanaan produk di sebuah perusahaan otomotif di Indonesia.
Kijang Innova bukanlah mahluk baru. Pada 2015 nanti generasi kelima Kijang ini genap berusia
Ironinya, perubahan terakhir pada Innova 2014 justru jauh panggang dari api. Malah saya menganggap perubahan lebih dramastis dari ekspektasi calon penanti Innova baru.
Kalau saja saya calon pembeli Innova, maka saya berharap mobil ini sudah mengacu pada konsep garis-garis baru desain global Toyota. Sekali lagi, kalau saja saya ingin membeli Innova terbaru, maka saya berharap dapat merasakan slogan desain baru Toyota: Fun to Drive.
Pendeknya, saya sangat senang bila Toyota berani memperlihatkan sayatan-sayatan bodi tajam, serta bentuk bumper dan grill menawan, seperti pada model terbaru Vios, Corolla, Camry, atau all new Yaris yang akan dikeluarkan nanti.
Namun bila ternyata Innova jadi seperti sekarang, maka saya akan berfikir sama dengan kebanyakan komentar bernada miring. Innova terbaru ini seakan menjadi mahluk asing di antara model-model terbaru Toyota lainnya.
Saya menilai grill besar menjadi faktor paling mengganggu pada eksterior Innova baru. Bentuk grill itu tidak memiliki �teman� yang kental dalam aspek bodi lainnya. Garis-garis grill sangat tegas, sementara otot di fender-fender masih bergaya kurva lengkung, alias belum berubah di saat usianya ingin mencapai
Grill dengan bentuk seangkuh itu mungkin akan sepadan bila bersanding dengan desain model-model Kia terbaru atau Lexus. Tapi tidak di Innova yang belum ganti baju. Grill ini seperti seorang wanita yang memakai gincu tebal sementara rambutnya masih penuh roll.
Bentuk bumper depan juga ingin saya kritik. Meski saya juga mengapresiasi keinginan desainer Toyota yang telah berusaha menyeragamkan bentuk bawah bumper itu dengan model-model Toyota terbaru.
Pahatan �V� dalam fromasi terbalik yang dimainkan pada Innova, tidak bisa disamakan begitu saja dengan bentuk yang dimiliki Vios atau Corolla terbaru. Bumper ini bergaya memaksa dan terkesan murahan. Apalagi di kedua sisi bumper ikut ditambahkan foglamp dengan rumah besar, alih-alih meminjam kemewahan Camry.
Bagaimana dengan garis chrome horizontal yang sekarang membentang di sepanjang pintu belakang? Pertama, desain itu mengingatkan pada Kijang Kapsul yang langsung berpredikat �facelift� ketika hanya menempelkan aksen lampu di pintu belakang.
Kedua, tak butuh perusahaan sebesar TAM untuk bisa memberikan tambahan list chrome pada pintu Innova. Perusahaan karoseri di daerah hingga pemilik mobil-mobil angkutan kota di pelosok sering kali membuat modifikasi seperti itu.
Tapi Anda boleh berseberangan dengan saya. Anda boleh saja menilai Innova terbaru ini lebih indah dan berkarakter ketimbang versi tahun sebelumnya. Saya paham bahwa baik buruknya sebuah bentuk dan seni tak bisa dipaksakan kepada seseorang. Masing-masing individu memiliki persepektif berbeda. Jelek kata orang orang, bisa cantik di mata kita.
Bisa saja saya, para pengomentar negatif, atau teman saya yang justru salah menilai tentang betapa dinamisnya desain terbaru Innova ini. Lagi pula saat ini masih sulit mencari pilihan lain di samping Innova, kecuali Anda tidak alergi dengan Proton (Exora) atau calon penantang baru dari India, Tata (Aria). Di luar itu, mari kita berharap semoga sebelum usia
No comments:
Post a Comment